TikTok Kampanye Cybersecurity, Edukasi Pengguna dari Risiko Siber
- Arundati Swastika Waranggani
- •
- 11 Okt 2021 11.43 WIB
Platform sosial media TikTok luncurkan kampanye literasi cybersecurity terhadap penggunanya bernama #BeCyberSmart. Kampanye ini diluncurkan dalam rangka menyambut Cybersecurity Awareness Month atau bulan kesadaran keamanan siber serta untuk memberikan edukasi bagi pengguna TikTok untuk langkah-langkah menjaga diri aman dari ancaman serangan siber di internet.
Ancaman serangan siber sendiri memiliki pengaruh yang sangat signifikan seperti halnya serangan fisik karena dapat mengancam keamanan data pribadi seseorang, bahkan dapat menyebabkan kerugian materi dengan data yang diperoleh.
TikTok melalui kampanye keamanan siber #BeCyberSmart yang juga merupakan kerja sama dengan National Cyber Security Alliance (NSCA) berinisiatif untuk meningkatkan kesadaran pengguna platform ini dalam hal keamanan online, scam atau penipuan, hingga ancaman dari hackers serta mengedukasi pengguna mengenai ancaman cybersecurity yang berpotensi menyerang keamanan akun.
Melansir dari WerSM, kampanye akan dilakukan melalui serial video yang diunggah di TikTok oleh para karyawan TikTok dan termasuk pula Chief Security Officer TikTok Roland Cloutier, hingga creator TikTok seperti komedian Alex Falcone dikonfirmasi akan ikut serta berpartisipasi.
Pengunggahan video di TikTok sendiri dilakukan untuk membuat inti kampanye bisa disampaikan dengan ringan, mudah diakses, dan langsung ke inti kampanye. Pada kampanye ini, para creator populer di TikTok juga akan ikut serta melakukan kampanye keamanan siber.
Para creator populer, termasuk pula karyawan TikTok melalui video pendek yang diunggah akan membicarakan insiden kejahatan siber serta tindakan-tindakan yang bisa diambil oleh pengguna untuk dapat menghadapi ancaman tersebut.
Melansir dari Digital Information World, beberapa orang tentunya akan melihat gerakan kampanye keamanan siber ini cukup menarik. Pasalnya, aplikasi TikTok sendiri juga memiliki tantangan dalam hal cybersecurity. Pada faktanya, TikTok sendiri berada dalam pengawasan di berbagai negara karena dicurigai menempatkan data penggunanya pada risiko yang mengancam privasi.
The Dutch Data Protection Authority, The European Data Protection Board, dan Senat Amerika Serikat hanya sebagian dari beberapa lembaga besar di berbagai negara yang secara aktif menginvestigasi TikTok yang dicurigai mengancam keamanan data pengguna, yang sangat membahayakan karena kebanyakan pengguna TikTok adalah anak muda.
Maka melalui kampanye ini, jelas TikTok berharap meninggalkan tuduhan tersebut serta dengan kolaborasi bersama NSCA TikTok kemudian berharap untuk memperluas edukasi cybersecurity terhadap publik dan menyebarkan informasi dari #BeCyberSmart ke platform yang lebih luas.
Kampanye #BeCyberSmart sendiri juga diluncurkan beberapa minggu setelah TikTok mengumumkan keputusannya untuk menjadi sponsor acara perdana US Cyber Games serta US Cyber Team untuk mendukung serta menginspirasi anak-anak muda dari berbagai kalangan untuk melanjutkan karir di bidang cybersecurity.
Melalui popularitas TikTok terhadap anak muda, maka TikTok melihat potensi bahwa platform ini dapat menjadi katalis untuk meningkatkan kesadaran mengenai isu keamanan siber serta menjadi topik yang diminati bagi generasi yang akan datang untuk melanjutkan karir di bidang terkait.