Serangan Siber: Grup Peretas Bashe Klaim Membobol Bank BRI
- Rita Puspita Sari
- •
- 19 Des 2024 04.45 WIB
Keamanan siber di Indonesia kembali menjadi sorotan. Grup peretas yang dikenal dengan nama Bashe mengklaim telah berhasil membobol sistem keamanan Bank Rakyat Indonesia (BRI), salah satu lembaga perbankan terbesar di Tanah Air. Informasi ini diungkap melalui unggahan di forum peretas yang sering digunakan untuk membagikan data hasil kebocoran siber.
Klaim Peretasan oleh Bashe
Menurut unggahan yang tersebar di forum tersebut, grup peretas Bashe mengaku telah berhasil mengakses data internal milik BRI. Informasi yang diklaim meliputi data sensitif, termasuk data pribadi nasabah dan data finansial.
Pernyataan ini diperkuat oleh berbagai laporan di komunitas keamanan siber, termasuk dari akun-akun ternama seperti @HacManac
🚨Cyberattack Alert ‼️
— HackManac (@H4ckManac) December 18, 2024
🇮🇩Indonesia - Bank BRI
Bashe hacking group claims to have breached Bank BRI, the oldest bank in Indonesia.
Allegedly, personal data, clients' data, and financial data were exfiltrated.
Ransom deadline: 23rd Dec 24. pic.twitter.com/EX0UkDDTXU
Yang kemudian juga dipublikasikan oleh @FalconFeed.io
🚨 Ransomware Alert 🚨
— FalconFeeds.io (@FalconFeedsio) December 18, 2024
Bank Rakyat Indonesia, has fallen victim to Bashe Ransomware. pic.twitter.com/xVjFOblqQN
Postingan tersebut kemudian dikomentari oleh beberapa akun dari Indonesia, salah satunya adalah @adarwis.
Bank BRI database is now available for public #OpenSource 😭 https://t.co/auoGRjg55J pic.twitter.com/jT5wVN2xUV
— Andrew Darwis (@adarwis) December 18, 2024
Namun, hingga saat ini, belum ada verifikasi independen yang dapat memastikan keaslian data yang disebutkan dalam klaim tersebut.
Menunggu Klarifikasi
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Bank BRI belum memberikan pernyataan resmi terkait dugaan kebocoran ini. Saat ini, kami masih menunggu pernyataan resmi dari pihak BRI terkait dugaan serangan ini. Redaksi akan terus memantau perkembangan kasus ini dan memperbarui informasi berdasarkan hasil investigasi dari pihak BRI maupun instansi terkait lainnya.
Penting untuk dipahami bahwa tidak semua klaim kebocoran data yang dibuat oleh grup peretas di forum-forum daring dapat dipastikan kebenarannya. Dalam beberapa kasus, peretas mungkin menggunakan teknik manipulasi psikologis (social engineering) dengan menyebarkan klaim palsu agar perusahaan merasa tertekan dan terpaksa membayar tebusan, meskipun mereka sebenarnya tidak memiliki akses ke data tersebut. Modus semacam ini dikenal sebagai bluffing atau gertakan dalam dunia serangan siber.
Selain itu, klaim seperti ini sering kali didasarkan pada bukti yang tidak lengkap, seperti potongan data palsu, tangkapan layar yang diedit, atau sekadar ancaman lisan tanpa dukungan bukti konkret. Oleh karena itu, verifikasi independen dari pihak ketiga yang terpercaya sangat diperlukan sebelum menarik kesimpulan.
Apa yang Harus Dilakukan Nasabah?
Nasabah tidak perlu panik, tetapi disarankan untuk tetap waspada dan melindungi akun mereka dengan cara yang direkomendasikan, seperti tidak membagikan OTP atau PIN kepada siapa pun dan mengaktifkan notifikasi transaksi. Jika menemukan aktivitas mencurigakan, segera hubungi layanan pelanggan Bank BRI.
Update Informasi dari Bank BRI
Pada pukul 10.11 WIB, Bank BRI memberikan klarifikasi lewat akun X yang menyampaikan bahwa Sistem dan Transaksi BRI berjalan normal dan keamanan data terjaga.
Sistem dan Transaksi BRI Berjalan Normal dan Keamanan Data Terjaga
— BANK BRI (@BANKBRI_ID) December 18, 2024
Yth. Nasabah BRI
Sehubungan dengan beredarnya informasi mengenai kebocoran data BRI, kami sampaikan hal-hal sebagai berikut.
1. Kami memastikan bahwa saat ini data maupun dana nasabah aman. Seluruh sistem…
Disclaimer: Informasi terkait dugaan kebocoran data Bank BRI ini bersumber dari klaim grup peretas di forum publik. Hingga saat ini, pihak Bank BRI telah mengonfirmasi bahwa sistem mereka berjalan normal dan data nasabah aman. Belum ada verifikasi independen yang dapat mengonfirmasi keabsahan klaim ini. Kami akan terus memperbarui informasi seiring perkembangan lebih lanjut dari pihak berwenang dan Bank BRI.