Banyak Celah di Ruang Siber, Pengetahuan Cybersecurity Penting
- Balqis Alyamayadita Rahman
- •
- 07 Des 2021 09.25 WIB
Irjen Dono Indarto, Deputi Bidang Startegi dan Kebijakan Keamanan Siber dan Sandi, Badan Siber Sandi Negara (BSSN) mengingatkan pentingnya pengetahuan keamanan siber. Hal ini diperlukan untuk membuat masyarakat dapat paham bahwa terdapat banyak celah ancaman nyata dalam ruang siber.
"BSSN saat ini sedang membangun Strategi Keamanan Siber Nasional (SKSN) dan semoga secepatnya akan disahkan oleh presiden," kata Dono dalam webinar bertajuk Ignite Cybersecurity Month 2021 di Jakarta, Kamis (11/11/2021).
Pada saat yang sama, Head of Ignite PT Pijar Edukasi Teknologi, Yogiswara Witha mengatakan bahwa dibutuhkan sebuah kesadaran atau awareness untuk keamanan siber, karena manusia seringkali dianggap lalai dan menjadi faktor lemah penyebab serangan siber. Masalah yang sering dihadapi karena kelalaian ini diantaranya adalah kehilangan data, informasi penting atau pribadi yang terekspos, dan lain-lain.
Sementara Country Manager Palo Alto Networks Adi Rusli menyampaikan bahwa penyedia solusi cybersecurity seperti Palo Alto Networks harus mampu bersinergi dalam rangka membangun kepekaan untuk mendorong resiliensi di bidang keamanan siber. Maka melalui webinar Ignite Cybersecurity Month 2021, semua yang berpartisipasi bersama-sama membangun kemampuan keamanan siber.
"Terkait hal ini, kami dari Palo Alto Networks terus bekerja sama dalam membangun sisi keamanan di dunia siber. Semoga acara ini dapat memberikan dampak positif bagi kita semua," kata Adi dalam keterangan tertulisnya.
Sebelumnya, CEO PT Xynexis International Eva Noor menyampaikan bahwa webinar ini dilatarbelakangi oleh perubahan aktivitas manusia di era pandemi, sehingga kemudian mempengaruhi landscape keamanan siber. Hal ini kemudian memaksa banyak pemangku kepentingan di perusahaan untuk beradaptasi dengan tantangan-tantangan baru.
Selain itu, mobilitas setiap individu kemudian menjadi terbatas karena pesatnya perkembangan dunia teknologi dan adanya pandemi COVID-19. Maka dari itu, dibutuhkan pengembangan aplikasi digital oleh perusahaan atau instansi untuk mempermudah aktivitas setiap individu tanpa harus pergi ke suatu tempat.
Akan tetapi, pelaku kejahatan kemudian tetap berusaha mencari kelemahan dan menerobos ke dalam sistem digital yang dikelola oleh perusahaan atau instansi tersebut.