Intel dan Karma Bersatu Wujudkan Mobil Masa Depan
- Abd. Rofik Budin
- •
- 17 Agt 2024 22.45 WIB
Intel, perusahaan teknologi terkemuka, telah menjalin kemitraan strategis dengan Karma Automotive, sebuah produsen mobil mewah, untuk menciptakan platform komputasi canggih yang akan merevolusi kendaraan masa depan. Platform baru ini, yang disebut sebagai "arsitektur kendaraan yang ditentukan oleh perangkat lunak," pertama kali akan diperkenalkan pada mobil listrik kelas atas Karma pada tahun 2026. Namun, visi kedua perusahaan tidak berhenti di situ, mereka berencana untuk mengembangkan arsitektur ini menjadi standar terbuka yang dapat diadopsi oleh produsen mobil lain yang ingin menghadapi masa depan otomotif yang semakin bergantung pada teknologi perangkat lunak.
Pada dasarnya, arsitektur kendaraan yang ditentukan oleh perangkat lunak menggabungkan berbagai fungsi kendaraan yang sebelumnya diatur oleh unit kontrol elektronik (ECU) terpisah menjadi domain yang lebih besar, dengan setiap domain dikendalikan oleh komputer mobil yang kuat. Pendekatan ini bertentangan dengan metode tradisional, di mana setiap fungsi kendaraan diatur oleh kotak hitam kecil yang dikenal sebagai ECU, masing-masing dengan tugasnya sendiri. Misalnya, beberapa ECU mengendalikan dinamika kendaraan seperti kontrol traksi dan sistem rem anti-lock, sementara yang lain menangani aspek kenyamanan seperti AC dan jendela elektrik, atau mendukung sistem infotainment dan bantuan pengemudi.
Kendaraan modern umumnya mengandung lebih dari dua ratus ECU terpisah, yang masing-masing tidak hanya menambah bobot kendaraan, tetapi juga membutuhkan kabel tembaga yang kompleks untuk menghubungkannya satu sama lain. Bagi produsen mobil lama, yang sering kali terbiasa memperbarui platform yang ada, pendekatan ini masih dapat bekerja. Namun, bagi produsen yang merancang kendaraan baru dari awal, pendekatan ini dapat menjadi rumit dan tidak efisien.
Pendekatan arsitektur baru yang diperkenalkan oleh Intel dan Karma menawarkan solusi yang lebih efisien dengan mengonsolidasikan berbagai fungsi mobil ke dalam beberapa domain besar. Domain ini akan saling terhubung melalui Ethernet dan dikendalikan oleh pengontrol domain utama, yang mengawasi seluruh jaringan elektronik kendaraan. Kita sudah mulai melihat implementasi dari pendekatan ini pada beberapa model kendaraan seperti McLaren Artura, Audi Q6 e-tron, dan Porsche Macan. Volkswagen Group, yang memiliki Audi dan Porsche, bahkan telah menginvestasikan 5 miliar dolar AS di Rivian untuk mengembangkan arsitektur kendaraan yang ditentukan oleh perangkat lunak untuk mobil listrik masa depan mereka.
Selain memberikan keuntungan dalam hal daya pemrosesan dan penghematan berat, arsitektur kendaraan yang ditentukan oleh perangkat lunak juga memungkinkan pembaruan perangkat lunak melalui udara, sebuah fitur yang menjadi standar industri sejak diperkenalkan oleh Tesla. Karma dan Intel mengklaim bahwa arsitektur baru mereka juga akan memberikan efisiensi lebih lanjut, seperti pemantauan keamanan yang tetap aktif bahkan ketika kendaraan dimatikan, yang dimungkinkan oleh konsep orkestrasi aplikasi pusat data.
Intel berkontribusi pada proyek ini dengan menyumbangkan system-on-chip (SoC) manajemen daya yang dapat memaksimalkan performa inverter, konverter DC-DC, dan charger. Pengontrol domain dalam arsitektur ini juga menggunakan silikon Intel, yang tampaknya dilengkapi dengan beberapa fitur Artificial Intelligence(AI).
Presiden Karma, Marques McCammon, mengungkapkan bahwa kolaborasi ini tidak hanya tentang mewujudkan potensi penuh Karma, tetapi juga tentang menciptakan cetak biru bagi seluruh industri otomotif. "Kami tidak hanya membangun kendaraan yang luar biasa," kata McCammon, "kami juga membuka jalan bagi era baru inovasi otomotif dan menawarkan peta jalan bagi mereka yang siap untuk melakukan lompatan."
Sementara itu, Jack Weast, wakil presiden dan manajer umum Intel Automotive, menekankan bahwa kemitraan ini menunjukkan bagaimana pendekatan visioner dan kolaborasi dengan mitra teknologi yang tepat dapat mendefinisikan ulang masa depan kendaraan yang ditentukan oleh perangkat lunak. Mobil pertama Karma yang akan menggunakan arsitektur ini adalah Kayeva, sebuah mobil dua pintu mewah seharga 300.000 dolar AS dengan tenaga 1.000 hp, yang diharapkan akan diluncurkan dalam dua tahun ke depan.
Namun, Intel dan Karma tidak hanya berencana untuk menggunakan arsitektur ini untuk kendaraan mereka sendiri. Mereka juga berencana menawarkan arsitektur ini kepada produsen mobil lain yang siap melakukan transisi ke pendekatan baru ini. "Untuk Tier 1 dan OEM yang belum siap untuk mengambil lompatan dari cara lama dalam melakukan sesuatu ke cara yang baru, Karma Automotive akan berperan sebagai sekutu, membantu mereka dalam melakukan transisi tersebut," ujar McCammon.