Sistem Diretas, Hawaiian Airlines Pastikan Penerbangan Aman


Ilustrasi Hawaiian Airlines

Ilustrasi Hawaiian Airlines

Maskapai penerbangan Hawaiian Airlines tengah menjadi sorotan usai mengonfirmasi adanya serangan siber yang mengganggu sejumlah sistem teknologi informasinya (TI). Meski begitu, dalam perkembangan yang melegakan, pihak maskapai menegaskan bahwa seluruh jadwal penerbangan tetap berjalan seperti biasa, tanpa gangguan terhadap keselamatan maupun layanan kepada penumpang.

Insiden ini pertama kali diumumkan secara resmi pada hari Kamis, 27 Juni 2025 oleh pihak Hawaiian Airlines. Dalam pernyataannya, maskapai menyebut telah mengalami "insiden keamanan siber" yang memengaruhi sejumlah sistem internal. Meski tidak dijelaskan secara detail, istilah ini sering digunakan dalam dunia siber untuk merujuk pada serangan ransomware—jenis serangan di mana peretas mengunci akses sistem dan menuntut tebusan, sering kali dalam bentuk kripto, agar sistem bisa dipulihkan.

 

Jadwal Penerbangan Tetap Lancar, Keamanan Penumpang Diutamakan

Hawaiian Airlines, yang saat ini merupakan bagian dari grup Alaska Air, meyakinkan publik bahwa langkah-langkah mitigasi segera diambil begitu serangan terdeteksi. Tujuannya jelas: melindungi jalannya operasional harian dan memastikan keselamatan para penumpang.

“Kami telah mengambil langkah-langkah perlindungan terhadap sistem kami. Semua penerbangan beroperasi dengan aman dan tetap sesuai jadwal,” tegas perwakilan maskapai dalam pernyataan tertulis.
Fakta bahwa seluruh penerbangan tetap berjalan normal menjadi bukti bahwa Hawaiian Airlines mampu merespons ancaman ini dengan cepat. Namun, publik tetap bertanya-tanya, seberapa besar kerusakan yang sebenarnya ditimbulkan?

Namun, hingga berita ini ditulis, belum ada penjelasan lebih lanjut dari pihak Hawaiian Airlines mengenai apakah data penumpang atau informasi sensitif lainnya ikut terdampak.

 

FAA Turun Tangan, Pastikan Keselamatan Terjaga

Menyikapi situasi ini, Badan Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) langsung ikut memantau dan berkoordinasi dengan Hawaiian Airlines melalui unit keselamatannya. FAA memastikan bahwa sejauh ini tidak ada dampak terhadap aspek keselamatan penerbangan.

“Tidak ada dampak terhadap keselamatan, dan maskapai tetap beroperasi dengan aman. Kami terus memantau situasi ini secara aktif,” ujar FAA dalam pernyataan resminya.

Langkah proaktif FAA menunjukkan betapa seriusnya isu keamanan siber di sektor transportasi udara. Dalam dunia penerbangan, gangguan pada sistem digital bisa berakibat fatal jika tidak ditangani secara cepat dan tepat.

 

Peringatan bagi Dunia Aviasi: Serangan Siber Bukan Lagi Ancaman Teoritis

Serangan terhadap Hawaiian Airlines ini menambah daftar panjang serangan siber yang menyasar sektor transportasi, khususnya industri penerbangan. Dalam beberapa tahun terakhir, maskapai penerbangan menjadi target menarik bagi pelaku kejahatan siber karena besarnya jumlah data pribadi penumpang dan sistem operasional kompleks yang terhubung secara digital.

Maskapai penerbangan modern sangat mengandalkan sistem teknologi informasi, mulai dari sistem reservasi, layanan pelanggan, manajemen kargo, hingga komunikasi internal. Serangan terhadap satu atau beberapa sistem tersebut bisa berdampak luas jika tidak segera ditangani dengan benar.

Para pakar keamanan siber menilai bahwa insiden seperti ini dapat menjadi momentum bagi perusahaan-perusahaan besar untuk lebih serius dalam mengamankan infrastruktur digital mereka. Salah satu langkah penting yang perlu dilakukan adalah memperkuat sistem deteksi dini, menerapkan backup data yang teratur, dan melatih karyawan untuk mengenali potensi ancaman digital.

 

Sinyal Bahaya bagi Industri

Serangan siber terhadap Hawaiian Airlines menunjukkan bahwa tidak ada entitas yang benar-benar kebal terhadap ancaman digital—termasuk maskapai besar dengan sistem pengamanan berlapis sekalipun. Meskipun kali ini tak ada gangguan operasional, bukan berarti hal yang sama akan berlaku di masa depan jika tindakan preventif tidak ditingkatkan.

Dunia aviasi harus memperkuat sistem keamanannya, bukan hanya dari sisi operasional pesawat, tapi juga dari sisi digital yang kini menjadi tulang punggung bisnis. Keamanan siber sudah menjadi bagian integral dari keselamatan penerbangan itu sendiri.

Bagikan artikel ini

Komentar ()

Video Terkait