BAKTI Ungkap akan Gunakan Satelit Palapa Ring untuk Topang IKN
- Nikita Dewi Kurnia Salwa
- •
- 22 Okt 2024 07.22 WIB
Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) telah mengemukakan strategi untuk meningkatkan pemanfaatan Palapa Ring sebagai infrastruktur telekomunikasi utama yang mendukung konektivitas di Ibu Kota Nusantara (IKN). Fokus utama dari upaya ini adalah meningkatkan jaringan di segmen Palapa Ring Tengah, yang mencakup daerah layanan di Kalimantan Timur, lokasi IKN.
Plt. Direktur Layanan TI untuk Badan Usaha BAKTI Kemenkominfo, Yulis Widyo Marfiah, menjelaskan bahwa telah dilakukan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk asosiasi seperti APJII dan APJATEL serta operator penyelenggara jaringan dan internet. Tujuannya adalah untuk berkolaborasi dalam meningkatkan pemanfaatan Palapa Ring, baik dari segi kapasitas maupun dalam penggunaan dark fiber (serat optik pasif). Palapa Ring Tengah sendiri terdiri dari enam proyek yang menghubungkan wilayah Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, dan Sulawesi Utara.
Dalam hal ini, Palapa Ring Tengah meliputi Proyek 4 hingga Proyek 8, yang memiliki total panjang kabel fiber optik mencapai 3.102 kilometer. Dari total panjang tersebut, 1.798 kilometer merupakan kabel bawah laut, sedangkan 1.304 kilometer adalah kabel terestrial. Khusus untuk Kalimantan Timur, Palapa Ring Tengah menawarkan layanan yang menghubungkan Long Bagun ke Sendawar, dikenal sebagai Palapa Ring Tengah Proyek 4.
Sejak dioperasionalkan pada tahun 2018, BAKTI Kemenkominfo mencatat adanya peningkatan utilisasi Palapa Ring Tengah. Pada tahun 2018, kapasitas yang digunakan hanya mencapai 20,17 persen atau setara dengan 121 Gbps. Namun, setelah tujuh tahun beroperasi, pada tahun 2024, kapasitas jaringan tersebut telah meningkat hingga 44 persen atau 264 Gbps. Lebih rinci lagi, hingga 30 September 2024, pemanfaatan Palapa Ring Tengah Proyek 4 telah mencapai 12 Gbps.
Meskipun terdapat peningkatan yang signifikan dalam pemanfaatan jaringan sejak diluncurkan, BAKTI tetap menganggap perlu adanya lebih banyak optimalisasi agar infrastruktur tulang punggung ini dapat memberikan konektivitas digital yang lebih maksimal. Oleh karena itu, Yulis mengungkapkan bahwa selain mendorong kolaborasi, pihaknya telah menyiapkan sejumlah inisiatif tambahan untuk meningkatkan utilisasi Palapa Ring Tengah.
Inisiatif-inisiatif tersebut meliputi penerapan skema pay per use, memberikan diskon untuk pelanggan yang sudah ada maupun calon pelanggan baru, pengembangan produk, serta menjajaki skema swap core dan swap capacity dengan komitmen jangka panjang (Long Term Commitment atau LTC) sesuai ketentuan yang berlaku.
Di samping mendorong optimalisasi pemanfaatan infrastruktur, BAKTI Kemenkominfo juga memperhatikan pentingnya pengembangan sumber daya manusia (SDM) dengan menyediakan pendampingan agar masyarakat dapat memanfaatkan konektivitas digital secara efektif. Salah satu kelompok yang menjadi fokus pendampingan adalah pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Melalui inisiatif ini, diharapkan para pelaku UMKM dapat memanfaatkan konektivitas yang tersedia untuk meningkatkan kapasitas usaha mereka.
Konektivitas yang lebih baik diharapkan dapat mempermudah transaksi online, distribusi barang dan jasa ke wilayah yang sebelumnya sulit dijangkau, serta mendekatkan bisnis lokal dengan platform e-commerce. Dengan demikian, peluang untuk menciptakan kewirausahaan baik di tingkat nasional maupun internasional akan semakin terbuka. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas masyarakat dan memberikan dampak positif bagi perekonomian serta kualitas hidup mereka.
Dengan segala inisiatif yang telah direncanakan, BAKTI Kemenkominfo berharap dapat menciptakan ekosistem digital yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan memberikan manfaat luas bagi masyarakat di daerah yang terlayani oleh Palapa Ring. Inisiatif ini tidak hanya penting bagi konektivitas, tetapi juga untuk pengembangan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan di seluruh Indonesia.