Malaysia Luncurkan Kebijakan Cloud Nasional di AAIMS25
- Rita Puspita Sari
- •
- 14 Agt 2025 18.51 WIB

Ilustrasi Kebijakan Cloud Nasional Malaysia
Malaysia akan meluncurkan Kebijakan Komputasi Awan Nasional atau National Cloud Computing Policy (NCCP) pada 13 Agustus 2025 mendatang, bertepatan dengan penyelenggaraan Asean AI Malaysia Summit 2025 (AAIMS25). Kebijakan ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat infrastruktur digital, mempercepat adopsi teknologi cloud, dan memajukan transformasi digital di sektor publik maupun swasta.
Peluncuran NCCP akan dilakukan oleh Menteri Digital Malaysia, Gobind Singh Deo, sebagaimana disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian Digital, Fabian Bigar. Menurutnya, kebijakan ini merupakan bagian dari visi besar Malaysia dalam mendorong pertumbuhan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan inovasi digital.
“Sebagai fondasi utama bagi AI dan inovasi digital, NCCP akan menjadi landasan bagi terwujudnya ekonomi digital yang tangguh, inklusif, dan siap menghadapi tantangan masa depan,” ujar Fabian dalam konferensi pers menjelang acara.
Menjadi Pusat Inovasi Digital di Asia Tenggara
Penyelenggaraan AAIMS25 tidak hanya menjadi ajang peluncuran kebijakan nasional, tetapi juga forum internasional untuk memamerkan potensi sinergi antara cloud computing dan AI. Acara ini diharapkan mampu memperkuat kemitraan regional sekaligus membuka peluang digital baru di kawasan Asia Tenggara.
Acara akan dibuka pada 12 Agustus 2025 oleh Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Anwar Ibrahim, yang akan menyampaikan pidato kunci (keynote speech). Selain itu, menteri-menteri dari berbagai negara ASEAN seperti Singapura dan Kamboja, serta Sekretaris Jenderal ASEAN, juga akan hadir untuk menunjukkan dukungan penuh terhadap pengembangan AI di kawasan.
Tiga Pilar: Inklusivitas, Inovasi, dan Integritas
Fabian menegaskan bahwa strategi AI Malaysia dibangun di atas tiga pilar utama: inklusivitas, inovasi, dan integritas. Dengan Malaysia menjabat sebagai Ketua ASEAN pada 2025, negara ini ingin memperluas visi cloud ke seluruh kawasan, mencakup kerja sama di bidang kebijakan AI, standarisasi, pengembangan talenta digital, hingga pembentukan ekosistem teknologi yang lebih kuat.
Langkah ini selaras dengan ASEAN Digital Masterplan 2025 serta panduan tata kelola dan etika AI yang disusun ASEAN. Kehadiran Sekretariat ASEAN di AAIMS25 diharapkan semakin menegaskan pentingnya kolaborasi regional dalam membangun masa depan AI yang aman dan berkelanjutan.
Pernyataan Bersama untuk Kebijakan AI Regional
Salah satu tujuan penting dari pertemuan ini adalah menghasilkan pernyataan bersama para menteri digital ASEAN. Pernyataan tersebut akan mencakup kesepakatan untuk menyelaraskan kebijakan nasional, menentukan prioritas bersama, dan menetapkan aturan yang jelas untuk pengelolaan AI serta teknologi digital.
AAIMS25 juga akan memperkuat inisiatif yang telah ada, seperti ASEAN Guide for AI Governance and Ethics serta Responsible AI Roadmap. Kedua panduan ini akan diimplementasikan secara nyata di tingkat regional agar teknologi AI dapat digunakan dengan prinsip aman, adil, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Dorongan Investasi dan Inovasi AI
Fabian menambahkan, AAIMS25 juga akan menjadi ajang untuk mendorong investasi publik dan swasta di bidang AI, sehingga teknologi ini semakin mudah diakses oleh berbagai pihak. Dukungan juga akan diberikan untuk pengembangan sandbox regional, yaitu area uji coba aman bagi ide-ide baru sebelum diimplementasikan secara luas.
Selain itu, forum ini akan membahas penguatan Asean AI Safety Network, sebuah jaringan kolaborasi untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan praktik terbaik terkait keamanan AI di kawasan.
Ribuan Peserta dari Berbagai Negara
Konferensi dua hari ini diperkirakan akan dihadiri lebih dari 1.500 delegasi, termasuk perwakilan dari negara-negara ASEAN, Timor-Leste, mitra dialog, hingga komunitas AI global. Para peserta berasal dari beragam latar belakang, mulai dari pemimpin pemerintahan, pakar teknologi, akademisi, hingga pelaku industri.
Berbagai format acara akan digelar, mulai dari pidato utama (keynote), diskusi panel, fireside chat, hingga roundtable discussion. Topik yang diangkat mencakup kepercayaan digital, tata kelola teknologi, infrastruktur cloud, dan kebijakan AI.
Lima Tema Utama AAIMS25
Agenda AAIMS25 dirancang mengacu pada lima fokus utama:
- Tata Kelola dan Kepercayaan: membahas regulasi, transparansi, dan etika penggunaan AI.
- Infrastruktur Cloud dan Kedaulatan Data: fokus pada keamanan, aksesibilitas, dan perlindungan data di era digital.
- Kasus Penggunaan Nyata: menampilkan proyek AI yang telah diterapkan di berbagai sektor, seperti kesehatan, pendidikan, dan industri.
- Keterampilan dan Transformasi Tenaga Kerja: mengupas tantangan dan peluang pengembangan SDM di era AI.
- Perkembangan AI Terkini: termasuk pembahasan sistem agentik dan interoperabilitas sistem yang memungkinkan berbagai teknologi AI bekerja sama secara efisien.
Kolaborasi untuk Masa Depan Digital ASEAN
Kehadiran para pembuat kebijakan tingkat tinggi, akademisi, dan pakar AI dunia diharapkan akan memperkaya diskusi dengan wawasan hasil penelitian, kebijakan publik, dan pengalaman praktis. Tujuannya adalah menciptakan langkah nyata agar teknologi AI dan cloud dapat dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kualitas hidup, dan menjaga keamanan digital di kawasan.
Dengan peluncuran NCCP di AAIMS25, Malaysia menegaskan posisinya sebagai penggerak utama transformasi digital di Asia Tenggara. Kolaborasi regional yang terjalin di forum ini diharapkan tidak hanya memperkuat ekosistem teknologi, tetapi juga membuka peluang inovasi baru yang bermanfaat bagi seluruh masyarakat ASEAN.