Kemenkominfo Kaji Optimalisasi 5G untuk Wilayah 3T
- Nikita Dewi Kurnia Salwa
- •
- 15 Okt 2024 08.50 WIB
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) sedang aktif berupaya untuk memaksimalkan penggunaan teknologi telekomunikasi, termasuk mengeksplorasi potensi adopsi teknologi 5G. Langkah ini bertujuan untuk menciptakan pemerataan konektivitas digital yang lebih baik, khususnya di daerah-daerah yang masuk dalam kategori tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Inisiatif ini sejalan dengan Visi Indonesia Digital 2045, yang juga sejalan dengan program Asta Cita untuk pemerintahan yang akan datang. Dalam kerangka Asta Cita, terdapat komitmen untuk membangun infrastruktur digital secara merata di seluruh kabupaten dan kota di Indonesia. Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika di Bidang Teknologi, Mochamad Hadiyana, menyatakan bahwa Kemenkominfo berkomitmen untuk memperkuat konektivitas digital dan memastikan bahwa frekuensi publik dimanfaatkan untuk memberikan akses informasi yang objektif dan kredibel.
Untuk mencapai tujuan ini, Kemenkominfo melakukan berbagai kajian yang melibatkan banyak pemangku kepentingan, termasuk akademisi, pelaku industri teknologi, operator seluler, perwakilan masyarakat, serta pemerintah. Tujuannya adalah untuk mempertimbangkan cara optimal dalam memanfaatkan teknologi 5G guna mempercepat pemerataan digitalisasi di Indonesia.
Baru-baru ini, dalam acara bertajuk "Diskusi Kelompok Terpumpun Peningkatan Penggunaan Teknologi Broadband: Skema Pemanfaatan Teknologi 5G", beberapa teknologi 5G yang dianggap berpotensi untuk digunakan di masa depan telah diidentifikasi. Di antaranya adalah 5G Fixed Wireless Access dan 5G Private Network. Kedua teknologi ini dianggap memiliki potensi besar untuk meningkatkan konektivitas yang berarti bagi masyarakat. Dengan adanya teknologi 5G, diharapkan manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh penduduk di daerah perkotaan, tetapi juga dapat menjangkau wilayah-wilayah lain, termasuk daerah pedesaan yang sering kali masuk dalam kategori 3T.
Hadiyana menekankan bahwa untuk merealisasikan hal ini, ada syarat penting yang harus dipenuhi: ketersediaan frekuensi yang didedikasikan khusus untuk teknologi 5G. Ia berharap Kementerian Kominfo segera menetapkan pita-pita frekuensi yang diperlukan untuk pengoperasian 5G.
Dengan membangun infrastruktur digital yang semakin baik, diharapkan teknologi-teknologi baru yang muncul dari proses digitalisasi dapat lebih mudah diadopsi. Beberapa teknologi mutakhir yang diharapkan dapat diintegrasikan mencakup Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT), Big Data Analytics, Blockchain, Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR).
Dengan mengoptimalkan konektivitas digital melalui teknologi-teknologi tersebut dan menghasilkan performa yang maksimal, diharapkan dampak ekonomi digital yang positif dapat tercipta. Hal ini berkontribusi pada upaya Indonesia untuk mencapai Visi Indonesia Digital 2045.
Visi ini tidak hanya berfokus pada peningkatan infrastruktur dan konektivitas, tetapi juga pada bagaimana teknologi dapat memberdayakan masyarakat, meningkatkan akses terhadap informasi, dan mendorong inovasi di berbagai sektor. Dalam konteks ini, pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak termasuk pemerintah, industri, dan masyarakat sangatlah krusial. Dengan kerja sama yang baik, implementasi teknologi 5G dan inovasi lainnya diharapkan dapat mengubah cara masyarakat berinteraksi, bekerja, dan menjalani kehidupan sehari-hari.
Masyarakat yang sebelumnya terisolasi oleh keterbatasan akses kini dapat merasakan dampak positif dari adopsi teknologi ini. Dengan teknologi yang lebih canggih dan terjangkau, akan ada lebih banyak peluang untuk meningkatkan kualitas hidup, pendidikan, dan perekonomian lokal. Dengan demikian, tujuan besar pemerataan konektivitas digital di seluruh Indonesia dapat tercapai, memberi kesempatan yang sama bagi semua lapisan masyarakat untuk berpartisipasi dalam era digital yang sedang berkembang.
Kesimpulannya, langkah-langkah yang diambil oleh Kemenkominfo dalam mengadopsi teknologi 5G dan memanfaatkan berbagai teknologi digital lainnya menunjukkan komitmen kuat untuk menciptakan masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat Indonesia.