Kominfo Berhasil Buka Kunci PDN dari Brain Cipher
- Rita Puspita Sari
- •
- 04 Jul 2024 13.33 WIB
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Semuel Abrijani Pangerapan, telah mengumumkan bahwa pihaknya berhasil membuka kunci dekripsi yang diberikan oleh kelompok ransomware Brain Cipher untuk Pusat Data Nasional (PDN). Pernyataan ini disampaikan oleh Semuel pada konferensi pers yang diadakan di Kantor Kemenkominfo, Jakarta, pada Kamis, 4 Juli 2024, bertepatan dengan pengunduran dirinya sebagai Dirjen Aptika.
Dalam kesempatan tersebut, Semuel menjelaskan bahwa tim teknis Kemenkominfo telah melakukan uji coba terhadap kunci dekripsi yang diberikan oleh Brain Cipher. Hasilnya menunjukkan bahwa kunci tersebut memang dapat membuka data yang terkunci di PDN.
"Kami juga mendapatkan, tapi ini lagi dikerjakan dan kita coba di spesimen kita memang berhasil dibuka, tapi kita belum tahu karena ini kan kunci banyak, jadi lagi dikerjakan oleh teman-teman teknis," kata Semuel di sela konpers pengunduran dirinya sebagai Dirjen Aptika di Kantor Kemenkominfo pada Kamis (4/7).
"Kami sudah mencoba di space room, enam berhasil," ujar Semuel, menandakan keberhasilan pembukaan data pada enam spesimen yang diuji.
Meskipun demikian, Semuel tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai data spesifik yang berhasil dibuka. Ia menegaskan bahwa informasi lebih mendetail akan disampaikan pada waktu yang tepat oleh tim teknis. "Saya dilaporkan kuncinya bisa dipakai di contoh spesimen yang kita dapat. Apa itu spesimen? Jadi waktu kita mengambil data, nah data ini kita cobain kunci itu, itu yang dilaporkan," jelasnya.
Sampai saat ini, masih belum jelas spesimen data apa yang digunakan Kemenkominfo untuk menguji kunci dekripsi dari Brain Cipher. Selain itu, belum ada konfirmasi apakah data yang berhasil dibuka telah bebas dari malware atau perangkat lunak jahat lainnya. Semuel menambahkan bahwa proses ini masih dalam tahap pengerjaan oleh tim teknis dan memerlukan waktu untuk memastikan semuanya berjalan dengan baik.
Brain Cipher Tepati Janji
Brain Cipher, kelompok ransomware yang bertanggung jawab atas pembobolan PDN, sebelumnya telah mengumumkan bahwa mereka memberikan kunci dekripsi secara cuma-cuma kepada pemerintah Indonesia. Pengumuman tersebut dipublikasikan di situs mereka yang hanya dapat diakses melalui browser khusus di darknet pada Rabu, 3 Juli 2024. Dalam unggahan berjudul 'Now We Will Answer The Most Popular Question', Brain Cipher mengklaim telah menepati janji mereka untuk memberikan kunci pada hari Rabu.
Tindakan ini menimbulkan berbagai spekulasi mengenai motivasi Brain Cipher. Beberapa pihak berspekulasi bahwa kelompok tersebut mungkin ingin menunjukkan "itikad baik" atau mencoba memperbaiki reputasi mereka di tengah tekanan global terhadap kelompok ransomware. Namun, tanpa konfirmasi resmi dari pihak Brain Cipher, motivasi mereka tetap menjadi tanda tanya.
Keberhasilan pembukaan kunci dekripsi oleh Kemenkominfo adalah langkah awal yang penting dalam upaya pemulihan data PDN. Namun, tantangan ke depan masih banyak, terutama dalam memastikan semua data yang dibuka bebas dari malware dan aman untuk digunakan kembali. Tim teknis Kemenkominfo perlu bekerja ekstra keras untuk memastikan bahwa seluruh data dapat dipulihkan dengan aman dan sistem keamanan PDN diperkuat untuk mencegah insiden serupa di masa mendatang.
Insiden ini menggarisbawahi pentingnya keamanan siber yang kuat di era digital. Dengan semakin meningkatnya ancaman dari kelompok ransomware, pemerintah dan organisasi perlu lebih proaktif dalam memperkuat pertahanan siber mereka. Kejadian ini juga menjadi pengingat akan pentingnya kolaborasi antara sektor publik dan swasta dalam menghadapi ancaman siber yang semakin kompleks.
Kemenkominfo diharapkan dapat memberikan pembaruan berkala mengenai perkembangan proses dekripsi dan langkah-langkah keamanan yang akan diambil ke depan. Publik dan pemangku kepentingan lainnya perlu mendapatkan kepastian bahwa data mereka aman dan sistem informasi negara terlindungi dengan baik dari ancaman siber.