Kenali dan Cegah Serangan Phishing di 2025 dengan Teknik Proaktif
- Rita Puspita Sari
- •
- 22 Des 2024 19.14 WIB
Phishing, salah satu ancaman siber paling umum, terus berkembang di tahun 2025 dengan teknik yang lebih canggih. Serangan ini tidak lagi hanya bergantung pada email palsu, tetapi meluas ke berbagai platform komunikasi modern seperti media sosial, aplikasi perpesanan instan, dan bahkan deepfake suara. Dengan meningkatnya risiko, memahami jenis phishing terbaru dan langkah-langkah pencegahan proaktif menjadi kebutuhan mendesak bagi individu dan organisasi.
Jenis Phishing yang Semakin Canggih di 2025
Phishing kini memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk menciptakan serangan yang lebih meyakinkan. Beberapa jenis serangan yang semakin sering terjadi di tahun ini adalah:
- Phishing Berbasis AI
AI kini menjadi senjata utama para penjahat siber untuk meniru gaya komunikasi korban. Dengan analisis data percakapan sebelumnya, AI dapat membuat pesan yang tampak sangat otentik, menyerupai gaya bahasa teman, kolega, atau atasan korban. Pesan tersebut sering kali berisi permintaan informasi sensitif, seperti kredensial login atau data keuangan. Keahlian AI dalam menciptakan ilusi otentik menjadikan jenis phishing ini salah satu ancaman terbesar di era digital. - Vishing Berbasis Deepfake
Teknologi deepfake semakin sering digunakan dalam vishing (voice phishing). Penjahat siber membuat suara palsu yang menyerupai tokoh penting, seperti CEO atau pejabat tinggi perusahaan. Dalam beberapa kasus, mereka bahkan menggunakan panggilan telepon untuk meminta transfer dana besar atau informasi rahasia. Misalnya, sebuah perusahaan di Hong Kong pernah kehilangan jutaan dolar setelah karyawannya menerima panggilan telepon dari "atasannya," yang ternyata adalah hasil manipulasi suara deepfake. - Smishing Canggih
Smishing (SMS phishing) di tahun 2025 telah berevolusi menjadi lebih sulit dikenali. Pesan teks berisi tautan berbahaya kini dirancang untuk tampak resmi, dengan domain yang menyerupai organisasi terkenal. Penyerang menggunakan teknik ini untuk mengarahkan korban ke situs palsu, tempat mereka diminta memasukkan kredensial login atau informasi pribadi lainnya. - Phishing di Platform Cloud
Layanan penyimpanan data berbasis cloud menjadi target baru bagi penjahat siber. Mereka mengirimkan email palsu yang tampak berasal dari penyedia layanan cloud, meminta korban untuk "memperbarui" atau "mengonfirmasi" akun mereka. Tautan yang disertakan sebenarnya adalah situs phishing, dirancang untuk mencuri kredensial login korban.
Langkah-Langkah Pencegahan Proaktif
Menghadapi ancaman phishing yang semakin kompleks, langkah-langkah proaktif sangat diperlukan untuk melindungi data dan informasi sensitif. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan:
- Edukasi dan Pelatihan
Salah satu cara paling efektif untuk mencegah phishing adalah meningkatkan kesadaran tentang ancaman ini. Karyawan dan individu perlu dilatih untuk mengenali tanda-tanda phishing, seperti tautan mencurigakan, email dengan tata bahasa buruk, atau permintaan informasi sensitif yang tidak biasa. Pelatihan reguler tentang ancaman siber juga penting untuk memastikan semua pihak tetap waspada terhadap teknik serangan terbaru. - Otentikasi Multi-Faktor (MFA)
MFA adalah lapisan perlindungan tambahan yang mengharuskan pengguna untuk memberikan dua atau lebih bentuk verifikasi sebelum dapat mengakses akun mereka. Misalnya, selain memasukkan kata sandi, pengguna juga harus memasukkan kode yang dikirimkan ke ponsel mereka. Dengan MFA, meskipun penyerang berhasil mencuri kredensial login, mereka tetap tidak dapat mengakses akun tanpa bentuk verifikasi tambahan. - Pemantauan Aktivitas Jaringan
Organisasi dapat menggunakan alat keamanan siber untuk memantau aktivitas jaringan secara real-time. Teknologi ini mampu mendeteksi anomali, seperti upaya login yang mencurigakan atau pola aktivitas yang tidak biasa, yang dapat mengindikasikan serangan phishing. - Verifikasi Identitas Secara Terpisah
Ketika menerima permintaan informasi sensitif atau instruksi penting melalui email atau telepon, selalu verifikasi identitas pengirim melalui saluran komunikasi lain. Misalnya, jika menerima permintaan transfer dana dari "CEO," hubungi langsung nomor resmi mereka untuk memastikan keaslian permintaan tersebut. - Penggunaan Alat Anti-Phishing
Manfaatkan perangkat lunak keamanan yang dirancang khusus untuk mendeteksi serangan phishing. Filter email canggih dapat membantu mengidentifikasi dan memblokir email berbahaya, sementara pemindai tautan dapat memeriksa keamanan URL sebelum Anda mengkliknya.
Studi Kasus: Serangan Phishing
Berikut adalah dua contoh studi kasus serangan phishing:
- Phishing Bermodus APK di WhatsApp
Pada Oktober 2023, Polda Sumatera Selatan menangkap pelaku kejahatan phishing yang menggunakan modus pengiriman file APK melalui WhatsApp. Pelaku mengirimkan file berformat APK dengan kedok undangan pernikahan digital kepada korban. Korban yang tidak curiga mengunduh dan memasang file tersebut, yang ternyata berisi malware yang memungkinkan pelaku mengakses informasi perbankan korban. Akibatnya, saldo rekening korban terkuras, menyebabkan kerugian sebesar Rp1,4 miliar. - Phishing Mengatasnamakan BSSN dengan Dalih Ransomware PDNS
Pada Juni 2024, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengeluarkan peringatan terkait upaya phishing yang mengatasnamakan institusi mereka. Pelaku mengirimkan email palsu dengan alamat [email protected], berpura-pura sebagai BSSN, dan berusaha menipu penerima untuk memberikan informasi sensitif. BSSN menegaskan bahwa email tersebut tidak berasal dari mereka dan mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap pesan yang mengatasnamakan BSSN, baik melalui email maupun media online.
Kedua kasus di atas menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap berbagai modus serangan phishing yang semakin canggih dan beragam.
Kesimpulan
Phishing di tahun 2025 berkembang menjadi ancaman yang semakin canggih berkat kemajuan teknologi seperti AI dan deepfake. Namun, ancaman ini bukanlah sesuatu yang tidak dapat diatasi. Dengan kombinasi edukasi yang berkelanjutan, penerapan teknologi keamanan terkini, dan langkah pencegahan proaktif, risiko serangan dapat ditekan secara signifikan.
Jadikan kewaspadaan sebagai kebiasaan, terus tingkatkan pengetahuan Anda tentang tren serangan siber terbaru, dan prioritaskan keamanan digital dalam setiap aspek kehidupan Anda. Ingat, perlindungan terbaik dimulai dari kesadaran dan tindakan cerdas Anda.