Impor Rapid Test Berteknologi AI, Proses Cepat dan Murah
- Prasetiyo Nugroho
- •
- 15 Sep 2020 10.04 WIB
Kerjasama antara PT. Indofarma Tbk dengan Group42 (G42) dalam pengadaan alat tes virus Covid-19 yang telah disepakati dengan menandatangani nota kesepahaman. Group42 merupakan perusahaan Artificial Intelligence (AI) dan cloud computing yang terletak di Abu Dhabi. Penggunaan teknologi AI pada alat tes virus Covid-19 tersebut dinilai lebih canggih.
Direktur Utama Indofarma, Arief Pramuhanto mengatakan bahwa dengan kerjasama ini bertujuan untuk produk diagnostik yang berupa Covid-19 laser screening test. Alat tersebut merupakan alat rapid test dengan menggunakan teknologi AI. "Jadi bedanya alat ini tidak menggunakan pendekatan reagen, tetapi pendekatan AI dengan laser. Alat ini sudah dikembangkan dan digunakan di Abu Dhabi," jelas Arief, Senin (7/9).
Alat Covid-19 laser screening test ini juga telah mendapatkan Emergency Use Authorization di Uni Emirat Arab (UEA) dan alat tersebut sudah digunakan oleh setiap warga yang ingin memasuki Abu Dhabi. Pendatang wajib memberikan hasil Covid-19 laser screening test, hal tersebut merupakan upaya pemerintah UEA dalam melakukan mitigasi penyebaran Covid-19. Arief menjelaskan, kerjasama ini diantaranya melakukan riset dan pengembangan (R&D), manufaktur, penjualan dan distribusi. Langkah awal yang dilakukan perusahaan BUMN ini yaitu berfokus pada aktivitas distribusi. Lalu, kedepannya akan melakukan kerjasama dalam R&D dan manufaktur.
Alat Covid-19 laser screening test itu berbentuk satu set komputer dan telah dilengkapi dengan perangkat lunak khusus. Dalam perangkat lunak khusus tersebut terdapat database ribuan data darah manusia yang positif dan negatif virus Covid-19. Dalam tesnya pun tidak membutuhkan waktu yang lama yaitu sekitar 1 menit.
Walaupun alat ini memiliki tingkat akurasi sebesar 90 - 93 persen, Arief menyarankan untuk tetap melakukan swab test untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat karena alat ini hanya untuk screening awal saja atau sama seperti rapid test. Arief juga mengklaim harga untuk tes menggunakan alat tersebut lebih murah dibandingan dengan rapid test Covid-19 yang biasanya. Untuk saat ini perusahaan Indofarma masih menunggu izin dari berbagai pihak diantaranya Kementerian Kesehatan dan targetnya awal Oktober sudah dapat mendistribusikan alat tersebut.
Dalam tahap awalnya perusahaan akan mengimpor full set laser screening test yang terdiri dari software, komputer, laser, kamera dan lainnya. Walaupun perusahaan akan mengimpor banyak unit, tetapi perusahaan belum dapat memaparkan karena perusahaan masih harus menyesuaikan dengan permintaan pasar. Prioritas distribusi alat ini yaitu ke sektor transportasi karena tingkat mobilitas masyarakat yang tinggi. Di lain hal, distribusi ke layanan kesehatan juga diutamakan seperti puskesmas dan rumah sakit. Untuk jangka panjang, perusahaan Indofarma akan mengembangkan produk ini dengan meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).