Hugging Face Rilis Panduan Robotika Murah dan Mudah
- Pabila Syaftahan
- •
- 26 Agt 2024 23.00 WIB
Platform komunitas AI terkemuka, Hugging Face, baru-baru ini meluncurkan serangkaian tutorial mendalam yang bertujuan mempermudah pengembang dengan berbagai tingkat keahlian untuk menciptakan dan melatih robot berbasis artificial intelligence (AI) mereka sendiri. Panduan ini, yang diumumkan melalui platform media sosial X, dirancang untuk membantu pengguna mengajarkan keterampilan baru pada perangkat keras robotika yang terjangkau hanya dengan menggunakan laptop.
Dalam tutorial tersebut, Hugging Face menyediakan langkah demi langkah, mulai dari cara memperoleh komponen yang dibutuhkan hingga cara menerapkan model AI. Tutorial ini menjanjikan kemudahan bagi para pengembang untuk melatih jaringan saraf guna memprediksi pergerakan motor berikutnya langsung dari citra kamera. Menurut Remi Cadene, ilmuwan riset utama di Hugging Face, pengguna dapat mengajarkan robot untuk melakukan tugas seperti mengenali, mengambil, dan memindahkan balok Lego hanya dengan memanfaatkan laptop.
Tutorial ini bertujuan untuk memperkenalkan konsep pembelajaran end-to-end dalam robotika, yang secara prinsip mirip dengan large language model (LLM) yang digunakan untuk teks, tetapi disesuaikan untuk aplikasi robotika. Dengan demikian, pengguna dapat menciptakan sistem robotik yang lebih responsif dan efisien dalam memahami lingkungan serta melakukan tindakan.
Peluncuran panduan ini juga memperkuat ekosistem platform LeRobot milik Hugging Face, yang pertama kali diluncurkan pada bulan Mei. LeRobot adalah platform yang menyediakan akses ke model, dataset, dan alat-alat robotika berbasis pustaka pembelajaran mesin PyTorch. Dengan menyediakan sumber daya ini, Hugging Face berharap dapat menurunkan hambatan masuk ke dunia robotika, sehingga lebih banyak individu dan kelompok dapat terlibat dalam pengembangan teknologi ini.
Panduan baru ini sengaja dirancang agar mudah diakses, termasuk bagi mereka yang baru memulai dalam bidang robotika. Panduan tersebut juga dilengkapi dengan informasi rinci tentang cara menggunakan teknologi cetak 3D untuk membuat dan merakit komponen robot berbiaya rendah, seperti Koch v1.1, yang merupakan pengembangan dari robot sebelumnya.
Selama ini, industri robotika sering kali didominasi oleh perusahaan besar dan lembaga penelitian yang memiliki sumber daya melimpah. Namun, dengan adanya tutorial dari Hugging Face ini, pengembang independen, startup, dan kelompok kecil lainnya dapat memperoleh akses yang lebih baik ke teknologi robotika yang canggih tanpa harus menghadapi hambatan biaya yang tinggi. Dengan demikian, inovasi dalam robotika dapat semakin menyebar luas dan tidak lagi menjadi domain eksklusif dari pemain besar saja.
Salah satu aspek yang paling menarik dari panduan ini adalah penekanan pada kolaborasi dan berbagi data dalam komunitas. Hugging Face menyediakan alat yang memungkinkan pengguna untuk memvisualisasikan dan berbagi set data mereka. Hal ini diharapkan dapat mempercepat perkembangan robotika berbasis AI dengan cara yang lebih inklusif dan kolaboratif.
Remi Cadene menekankan pentingnya berbagi data untuk meningkatkan kemampuan AI. "Jika kita semua merekam dan membagikan dataset kita di hub, kita dapat melatih AI dengan kemampuan yang luar biasa untuk memahami dan berinteraksi dengan dunia sekitar," ujarnya. Pendekatan berbasis komunitas ini tidak hanya mempercepat inovasi tetapi juga memungkinkan pengembangan aplikasi AI yang lebih beragam dan sesuai dengan kebutuhan nyata.
Dengan serangkaian panduan ini, Hugging Face berharap dapat memperluas jangkauan dan dampak dari teknologi robotika berbasis AI. Ini adalah langkah signifikan menuju demokratisasi akses ke teknologi canggih, yang tidak hanya bermanfaat bagi pengembang dan peneliti tetapi juga dapat membuka jalan bagi aplikasi yang lebih luas di berbagai sektor. Melalui pendekatan inklusif ini, Hugging Face ingin memastikan bahwa setiap orang, terlepas dari sumber daya yang dimiliki, dapat berpartisipasi dalam revolusi robotika yang sedang berlangsung.