Kominfo Hadirkan EWS TV Digital untuk Mitigasi Bencana
- Nikita Dewi Kurnia Salwa
- •
- 02 Okt 2024 18.27 WIB
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Indonesia baru saja meluncurkan sistem peringatan dini bencana (Early Warning System/EWS) yang memanfaatkan siaran televisi digital. Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan informasi yang cepat dan efektif kepada masyarakat terkait potensi bencana alam.
Ketika bencana seperti gempa bumi atau tsunami terdeteksi, sensor akan mengirimkan data ke pusat pengendali. Data ini kemudian dianalisis dan jika ada potensi bahaya, peringatan akan segera dikirim ke stasiun televisi. Dengan jangkauan yang luas dan informasi yang disampaikan secara real-time, sistem ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk lebih siap menghadapi bencana dan mengurangi dampak negatifnya. Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, sistem EWS TV Digital ini diharapkan dapat meminimalisir korban saat terjadi bencana, sekaligus merupakan bagian dari tanggung jawab negara dalam melindungi masyarakat.
Dalam keterangan resminya, Budi Arie menekankan pentingnya sistem ini sebagai upaya perlindungan masyarakat dari bencana alam, yang menjadi tanggung jawab pemerintah. "Kita berharap bencana yang terjadi dapat menyebabkan dampak yang lebih kecil, dan hal ini menjadi bagian dari perlindungan yang harus diberikan oleh negara kepada rakyatnya," ungkapnya.
Melalui layanan EWS TV Digital dan SMS Blast, masyarakat akan mendapatkan informasi dan peringatan sesaat sebelum terjadinya bencana seperti gempa bumi dan tsunami. Dengan sistem ini, jika terjadi bencana di suatu wilayah, pemberitahuan akan segera disiarkan melalui saluran TV Digital dan SMS Blast, sehingga masyarakat bisa bersiap dan mengambil tindakan yang diperlukan.
Lebih lanjut, Budi Arie menjelaskan bahwa EWS TV Digital ini telah diimplementasikan secara nasional, menjangkau seluruh daerah di Indonesia. "Ini adalah bagian dari upaya mitigasi bencana, di mana setiap orang bisa mendapatkan informasi penting terkait keadaan darurat," tambahnya. Selain EWS TV Digital, Kominfo juga bekerja sama dengan Pemerintah Jepang dalam mengembangkan Disaster Prevention Information System (DPIS). Sistem ini dirancang untuk mendukung penanggulangan bencana oleh berbagai kementerian dan lembaga di Indonesia.
Pada acara peluncuran di Kabupaten Badung, Bali, Budi Arie menyaksikan simulasi sistem EWS TV Digital. Dalam simulasi tersebut, ditampilkan tiga level peringatan yang ditandai dengan bunyi alarm dan tampilan visual di layar. Warna biru menunjukkan level waspada, kuning untuk level siaga, dan merah untuk level awas. Dengan sistem ini, masyarakat dapat dengan jelas memahami tingkat ancaman dan bertindak sesuai dengan instruksi yang diberikan.
Operasional dari sistem EWS TV Digital dan DPIS akan dikelola oleh kementerian dan lembaga yang terkait dengan urusan kebencanaan, seperti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Kominfo akan berfokus pada aspek teknis sistem, memastikan bahwa infrastruktur dan jaringan yang diperlukan untuk menjalankan sistem ini berjalan dengan baik. "Kominfo bantu teknisnya, nanti yang (operasional sistem) dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) dan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) serta lembaga terkait lainnya,"Kata Budi Arie.
Inisiatif ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk meningkatkan sistem mitigasi bencana di Indonesia. Dalam menghadapi ancaman bencana alam yang sering terjadi di tanah air, penerapan teknologi modern seperti EWS TV Digital menjadi langkah strategis untuk melindungi masyarakat. Masyarakat juga diharapkan dapat lebih memahami pentingnya sistem peringatan dini ini dan memanfaatkan informasi yang diberikan untuk keselamatan mereka.Dengan kombinasi antara teknologi, koordinasi antar lembaga, dan kesadaran masyarakat, semoga angka korban jiwa dan kerugian materi akibat bencana dapat diminimalkan secara signifikan.