Waspada! Aplikasi Berbahaya Berkedok VPN Semakin Marak
- Muhammad Bachtiar Nur Fa'izi
- •
- 30 Nov 2024 11.51 WIB
Pernah nggak sih kamu download aplikasi VPN gratis? Kalau iya, ada baiknya lebih hati-hati mulai sekarang. Soalnya, di kuartal ketiga 2024, para peneliti dari Kaspersky menemukan lonjakan besar dalam jumlah pengguna di Asia Pasifik yang jadi korban aplikasi VPN palsu. Jumlahnya nggak main-main, meningkat 2,5 kali lipat dibandingkan kuartal sebelumnya, dan tren ini terus berlanjut sampai akhir tahun.
Apa Itu VPN dan Kenapa Banyak yang Tertarik?
VPN, alias Virtual Private Network, itu sebenarnya teknologi keren. Fungsinya untuk menjaga privasi online kamu. Dengan VPN, alamat IP kamu disembunyikan, jadi penyedia layanan internet (ISP) atau pihak ketiga nggak bisa tahu situs apa yang kamu buka atau data apa yang kamu kirim.
Selain itu, VPN juga populer karena bisa "mengubah lokasi." Fitur ini bikin kamu bisa mengakses konten yang biasanya dibatasi di negara tertentu. Misalnya, kamu bisa nonton acara yang cuma tersedia di Amerika lewat platform streaming favoritmu.
Nah, karena banyak yang tergoda dengan manfaat ini, apalagi kalau gratis, penjahat siber mulai memanfaatkan celah ini untuk menjalankan aksi mereka.
Masalah di Balik VPN Gratis
Pada Mei 2024, otoritas hukum berhasil membongkar jaringan botnet bernama 911 S5. Botnet ini dibuat dari kumpulan perangkat yang diam-diam dibajak. Dan tahu nggak? Banyak aplikasi VPN gratis yang kamu temui di internet, seperti MaskVPN, DewVPN, PaladinVPN, dan lainnya, ternyata jadi alat untuk membuat botnet ini.
Ketika kamu menginstal aplikasi VPN palsu, tanpa sadar perangkatmu berubah jadi server proxy. Ini berarti perangkatmu digunakan untuk menyalurkan lalu lintas orang lain. Ngeri kan? Jaringan botnet ini bahkan mencakup 19 juta alamat IP di lebih dari 190 negara, menjadikannya salah satu yang terbesar di dunia.
Yang lebih mengerikan, akses ke server proxy ini dijual oleh admin botnet ke penjahat siber lain. Mereka memanfaatkannya untuk hal-hal seperti serangan siber, pencucian uang, dan penipuan massal.
Apa Kata Para Ahli?
Menurut Vasily Kolesnikov, pakar keamanan dari Kaspersky, permintaan akan aplikasi VPN terus meningkat, baik untuk ponsel maupun komputer. Banyak pengguna merasa aman-aman saja jika menemukan aplikasi VPN di platform resmi seperti Google Play.
“Orang cenderung berpikir, ‘Ah, ini di Play Store, pasti aman.’ Ditambah lagi, kalau ada label gratis, siapa yang nggak tergoda? Sayangnya, itu sering kali cuma jebakan. Lonjakan kasus VPN berbahaya yang kami temukan adalah buktinya,” kata Kolesnikov.
Dia menambahkan, supaya tetap aman, pengguna harus ekstra hati-hati. Jangan cuma asal klik "install," apalagi kalau janji-janji aplikasinya terdengar terlalu bagus untuk jadi kenyataan.
Tips Tetap Aman Saat Pakai VPN
- Pilih Penyedia VPN Tepercaya
Jangan tergoda dengan VPN gratis yang nggak jelas asal-usulnya. Kalau perlu, cek ulasan atau cari informasi reputasi penyedia VPN sebelum memutuskan untuk menginstal. - Gunakan Solusi Keamanan
Pasang aplikasi antivirus atau keamanan siber yang andal di perangkatmu. Solusi ini bisa membantu mendeteksi aplikasi-aplikasi yang mencurigakan sebelum kamu jadi korban. - Cek Izin Aplikasi
Sebelum menginstal, periksa izin yang diminta aplikasi. Kalau ada yang terasa janggal, seperti meminta akses ke kamera atau kontak tanpa alasan yang jelas, lebih baik hindari. - Jangan Tergoda Gratisan
Ya, siapa sih yang nggak suka yang gratis? Tapi ingat, kalau sesuatu terdengar terlalu indah, biasanya ada udang di balik batu.
Aplikasi VPN memang menawarkan banyak keuntungan, terutama dalam hal privasi dan akses ke konten yang diblokir. Tapi, kalau nggak hati-hati, kamu malah bisa jadi korban aplikasi palsu yang menyamar sebagai VPN.
Penjahat siber terus mencari cara untuk mengeksploitasi pengguna yang kurang waspada, jadi penting banget buat kita lebih selektif saat memilih aplikasi, meskipun itu dari platform resmi. Jangan lupa, keamanan online adalah tanggung jawab kita juga!