Apa itu SOAR ? Pengertian, Cara Kerja dan Manfaatnya
- Nikita Dewi Kurnia Salwa
- •
- 18 Nov 2024 12.07 WIB
Apa itu Security Orchestration, Automation, and Response (SOAR)?
Security Orchestration, Automation, and Response (SOAR) adalah solusi yang dirancang untuk membantu organisasi dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi respons terhadap ancaman siber dengan mengintegrasikan berbagai teknologi keamanan dan otomatisasi proses keamanan. Dengan menggunakan SOAR, perusahaan dan tim keamanan siber dapat mempercepat deteksi, penanganan, dan pemulihan dari insiden keamanan siber melalui pengorganisasian dan otomatisasi berbagai tugas yang sebelumnya dilakukan secara manual.
Cara Kerja SOAR
SOAR bekerja dengan cara mengintegrasikan berbagai sistem keamanan yang sudah ada, seperti Security Information and Event Management (SIEM), Endpoint Detection and Response (EDR), firewall, dan perangkat keamanan lainnya, dalam satu platform yang terpusat untuk memberikan respons yang lebih terstruktur dan cepat terhadap ancaman. Selain itu, SOAR juga menyediakan kemampuan untuk mengotomatisasi langkah-langkah pemulihan dan mitigasi, sehingga tim keamanan siber bisa lebih fokus pada tugas-tugas yang memerlukan analisis dan keputusan lebih mendalam.
Fokus utama dari SOAR adalah mengurangi waktu dan beban kerja yang terkait dengan respons insiden, serta memastikan bahwa respons terhadap ancaman dilakukan secara lebih konsisten dan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
Proses Kerja SOAR secara garis besar adalah sebagai berikut:
-
Pengumpulan Data: SOAR mengumpulkan data dari berbagai sumber keamanan, seperti SIEM, perangkat endpoint, dan log jaringan. Data ini mencakup informasi terkait potensi ancaman yang sedang berlangsung.
-
Analisis dan Korelasi: SOAR menganalisis dan mengorelasikan data tersebut untuk mendeteksi ancaman atau insiden siber dengan lebih cepat. Dengan kemampuan analisis canggih, SOAR dapat mengidentifikasi pola dan anomali dalam data yang mungkin terlewat oleh sistem lain.
-
Otomatisasi Tanggapan: Setelah ancaman terdeteksi, SOAR dapat mengotomatiskan tindakan respons. Misalnya, mengisolasi perangkat yang terinfeksi, memblokir alamat IP berbahaya, atau mengirimkan pemberitahuan kepada tim keamanan. Proses ini dapat dilakukan dalam hitungan detik, mengurangi waktu respons dan mencegah kerusakan lebih lanjut.
-
Orkestrasi: SOAR berfungsi sebagai platform orkestrasi yang mengkoordinasikan semua alat dan proses keamanan yang terintegrasi, memungkinkan sistem bekerja bersama secara terkoordinasi. Misalnya, ketika SIEM mendeteksi ancaman, SOAR dapat secara otomatis memerintahkan firewall untuk memblokir akses atau memberi instruksi kepada sistem EDR untuk memulai isolasi endpoint yang terinfeksi.
-
Pelaporan dan Dokumentasi: SOAR juga menyediakan pelaporan otomatis dan mendokumentasikan semua tindakan yang diambil dalam merespons insiden, yang berguna untuk analisis pasca-insiden dan untuk memenuhi persyaratan kepatuhan.
Perbedaan Antara SOAR dan SIEM
Meskipun baik SOAR maupun SIEM memiliki tujuan yang sama, yakni membantu organisasi dalam mengelola keamanan siber, keduanya memiliki fokus dan fungsi yang berbeda. Untuk memahami perbedaan antara keduanya, berikut ini adalah beberapa aspek yang membedakan SOAR dari SIEM.
1. Fokus pada Tindakan Respons
Perbedaan utama antara SOAR dan SIEM adalah pada pendekatan respons terhadap ancaman. SIEM berfokus pada pengumpulan data dari berbagai sumber (seperti firewall, sistem deteksi intrusi, endpoint, dll.) dan menganalisis data tersebut untuk mendeteksi ancaman. SIEM membantu tim keamanan untuk memonitor aktivitas yang mencurigakan melalui peringatan dan laporan, namun tidak menyediakan kemampuan otomatisasi dalam menangani ancaman tersebut.
SOAR, di sisi lain, tidak hanya mengidentifikasi ancaman, tetapi juga memungkinkan otomatisasi penuh terhadap respons insiden. Misalnya, SOAR bisa secara otomatis mengisolasi perangkat yang terinfeksi, memblokir alamat IP yang mencurigakan, atau menghentikan proses berbahaya tanpa campur tangan manusia. Dengan begitu, SOAR mempercepat tindakan yang diperlukan untuk mengatasi ancaman dan memitigasi dampaknya.
2. Integrasi dengan Solusi Keamanan Lainnya
SIEM mengumpulkan dan menganalisis data dari berbagai alat keamanan yang ada, seperti sistem firewall, IDS/IPS, atau aplikasi antivirus. Meskipun SIEM bisa mengumpulkan data dari berbagai sumber, sistem ini biasanya tidak mengintegrasikan atau mengkoordinasikan respons antar alat-alat keamanan yang berbeda.
Sebaliknya, SOAR dirancang untuk mengintegrasikan berbagai teknologi keamanan yang ada, termasuk SIEM, EDR, VAM, dan alat lainnya. SOAR berfungsi sebagai platform penghubung yang memungkinkan alat-alat ini bekerja secara terkoordinasi untuk merespons ancaman dengan lebih cepat dan lebih efisien. SOAR memungkinkan otomatisasi respons terhadap ancaman di seluruh sistem keamanan, meningkatkan kolaborasi antar perangkat dan alat yang digunakan dalam keamanan siber.
3. Kemampuan Otomatisasi vs. Intervensi Manusia
SOAR memiliki kemampuan untuk mengotomatisasi hampir seluruh proses respons terhadap ancaman. Ketika SOAR mendeteksi ancaman, sistem ini akan menjalankan langkah-langkah yang diperlukan untuk merespons insiden tanpa campur tangan manual. Sebagai contoh, SOAR bisa memutuskan untuk mengisolasi perangkat yang terinfeksi, menghapus file berbahaya, atau bahkan memulai investigasi lebih lanjut secara otomatis.
Sementara itu, SIEM lebih berfokus pada analisis data dan menghasilkan peringatan untuk dianalisis lebih lanjut oleh tim keamanan. SIEM mengandalkan keterlibatan manusia untuk mengevaluasi peringatan dan memutuskan langkah-langkah yang harus diambil. Proses ini sering kali memakan waktu dan bisa membebani tim keamanan, karena mereka harus memverifikasi peringatan dan menentukan apakah tindakan lebih lanjut diperlukan.
4. Kemampuan Deteksi Ancaman
Karena SOAR mengintegrasikan berbagai sumber data dan memberikan analisis secara real-time, SOAR dapat memberikan deteksi ancaman yang lebih mendalam dan kompleks dibandingkan dengan SIEM. SOAR mengumpulkan data dari lebih banyak sumber dan dapat melakukan analisis lanjutan untuk memahami pola-pola ancaman yang lebih rumit atau yang belum terdeteksi oleh sistem lainnya.
SIEM, meskipun juga menggunakan analisis data untuk mendeteksi ancaman, biasanya lebih fokus pada analisis pola berdasarkan data historis atau informasi yang dikumpulkan dari sumber daya yang terbatas. Kemampuan deteksi SIEM lebih terfokus pada pola yang diketahui, seperti tanda tangan malware atau anomali jaringan, tetapi mungkin tidak cukup canggih untuk mendeteksi ancaman yang lebih canggih atau tidak diketahui sebelumnya.
5. Sumber Data yang Dikumpulkan
SIEM mengumpulkan dan menganalisis data log dan peristiwa dari berbagai sistem di jaringan, termasuk firewall, server, perangkat endpoint, dan aplikasi. Biasanya, data yang dikumpulkan oleh SIEM terbatas pada sumber-sumber yang terkait dengan aktivitas jaringan dan infrastruktur.
Sementara itu, SOAR dapat mengintegrasikan data dari berbagai sumber lebih luas, termasuk data dari aplikasi eksternal, sistem pihak ketiga, serta berbagai alat deteksi dan pemulihan lainnya. Karena SOAR dirancang untuk bekerja dengan banyak teknologi keamanan yang berbeda, sistem ini dapat mengumpulkan informasi yang lebih beragam dan memberikan analisis yang lebih komprehensif.
Keuntungan Mengimplementasikan SOAR Keamanan Siber
Mengimplementasikan SOAR dalam sebuah organisasi membawa sejumlah keuntungan yang signifikan, terutama dalam hal meningkatkan efektivitas respons terhadap insiden siber dan efisiensi operasional tim keamanan siber atau tim CSRIT. Beberapa keuntungan utama meliputi:
- Deteksi dan Respons yang Lebih Cepat: Dengan menggabungkan integrasi teknologi dan otomatisasi, SOAR dapat membantu tim keamanan siber mengurangi waktu yang diperlukan untuk mendeteksi dan merespons ancaman (Mean Time to Detect/MTTD dan Mean Time to Respond/MTTR). SOAR tidak hanya memungkinkan deteksi ancaman yang lebih cepat tetapi juga memberikan respons otomatis yang mempercepat pemulihan dan mitigasi risiko.
- Peningkatan Visibilitas dan Kontrol terhadap Keamanan: SOAR membantu tim keamanan siber untuk mendapatkan visibilitas yang lebih besar terhadap seluruh sistem, karena dapat mengumpulkan dan menganalisis data dari berbagai sumber di seluruh jaringan. Hal ini memberikan gambaran yang lebih jelas tentang status keamanan perusahaan dan memungkinkan tim untuk mengidentifikasi potensi ancaman dengan lebih cepat. SOAR juga membantu mengorganisir alur kerja keamanan untuk memastikan bahwa semua prosedur diikuti secara konsisten.
- Meningkatkan Efisiensi Operasional: SOAR mengotomatisasi banyak tugas-tugas yang sebelumnya memerlukan intervensi manual, seperti isolasi perangkat yang terinfeksi, pemblokiran alamat IP berbahaya, dan proses investigasi dasar. Hal ini memungkinkan tim keamanan untuk mengurangi beban kerja administratif dan lebih fokus pada analisis ancaman yang lebih kritis. Dengan otomatisasi, SOAR membantu tim keamanan siber untuk menangani lebih banyak insiden dalam waktu yang lebih singkat.
- Mengurangi Risiko Kesalahan Manusia: Kesalahan manusia adalah salah satu faktor utama yang menyebabkan kegagalan dalam respons terhadap ancaman keamanan. SOAR mengurangi kemungkinan kesalahan manusia dengan mengotomatiskan proses respons dan memastikan bahwa prosedur yang telah ditetapkan diikuti dengan konsisten. Proses otomatis ini juga mengurangi kelelahan yang dapat terjadi pada tim keamanan akibat menangani terlalu banyak peringatan manual.
- Meningkatkan Efektivitas Respons Terhadap Serangan: Dengan SOAR, perusahaan dapat menetapkan standar dan prosedur yang jelas untuk merespons ancaman keamanan. Proses ini tidak hanya mengotomatisasi respons tetapi juga menyusun langkah-langkah tindakan yang terstruktur, yang membantu tim keamanan siber merespons serangan dengan cara yang lebih sistematis dan terorganisir. Hal ini memastikan bahwa setiap insiden keamanan ditangani sesuai dengan prioritas yang telah ditentukan dan bahwa respons terhadap ancaman dilakukan secara lebih efektif.
- Memperkuat Kepatuhan terhadap Regulasi: SOAR dapat membantu perusahaan untuk memastikan kepatuhan terhadap berbagai regulasi dan standar keamanan, seperti GDPR, HIPAA, atau PCI-DSS. Dengan mengotomatiskan respons dan dokumentasi insiden, perusahaan dapat dengan mudah memantau kepatuhan dan menyediakan bukti yang diperlukan untuk audit atau laporan regulasi.
Kesimpulan
SOAR menawarkan solusi yang sangat diperlukan dalam mengelola ancaman siber yang semakin kompleks. Dengan kemampuan untuk mengotomatisasi banyak proses respons terhadap ancaman dan mengintegrasikan berbagai teknologi keamanan, SOAR memungkinkan perusahaan untuk merespons ancaman dengan lebih cepat dan lebih efisien. Dibandingkan dengan SIEM, SOAR tidak hanya mendeteksi ancaman, tetapi juga memberikan platform untuk merespons, memulihkan, dan memperbaiki masalah keamanan secara otomatis. Implementasi SOAR dapat memberikan banyak manfaat bagi perusahaan, mulai dari peningkatan efisiensi tim keamanan, pengurangan risiko kesalahan manusia, hingga memperkuat kepatuhan dan meningkatkan visibilitas terhadap seluruh ekosistem keamanan perusahaan.