Percepat Transformasi Digital, Strategi Telkom di tengah Pandemi
- Prasetiyo Nugroho
- •
- 27 Agt 2020 18.48 WIB
Perusahaan layanan telekomunikasi di Indonesia, PT Telkom Indonesia (Persero) dalam setengah tahun ini telah tercatat besarnya pendapatan konsolidasi Perseroan sebanyak Rp 66,9 triliun dengan keuntungan bersih Rp 10,99 triliun. EBITDA (Earnings Before Interest Tax Depreciation Amortization) juga mengalami kenaikan dengan pertumbuhan 8,9% YoY menjadi Rp 36,08 triliun dan margin EBITDA yang naik 6,2ppt menjadi 54,0%. Margin laba bersih pun mengalami kenaiakan dibanding tahun kemarin, yang sebelumnya 16,0% menjadi 16,4%.
"Dalam kurun enam bulan berjalan tahun ini, Telkom telah memberikan kinerja yang cukup baik meski dihadapkan pada kondisi bisnis yang dinamis dan menantang serta adanya pandemi yang tentunya berdampak terhadap makroekonomi dan penurunan daya beli masyarakat. Hal ini tidak lepas dari kebijakan perusahaan untuk fokus pada lini bisnis yang memiliki profitabilitas lebih tinggi," ujar Direktur Keuangan Telkom, Heri Supriadi dalam persentasi di acara Public Expose Live 2020 yang berlangsung secara online, Jakarta (27/8/2020).
Dalam masa pandemi Covid-19, baik IndiHome maupun bisnis digital Telkomsel dapat menjadi pendorong kenaikan pendapatan bagi Perseroan. IndiHome dengan meningkatnya pendapatan sebesar 19,1% YoY menjadi Rp 10,4 triliun. Untuk bisnis digital Telkomsel meningkat sebesar 13,5% YoY menjadi Rp 31,9 triliun dan berkontribusi dalam menumbuhkan pendapatan sebesar 72,4% dari 62,2% pada tahun kemarin.
Dalam mengembangkan bisnis digital platform, data center merupakan salah satu bisnis yang harus lebih difokuskan oleh perusahaan. Untuk saat ini PT Telkom Indonesia memiliki data center yang tersebar di 22 lokasi dan baru saja melakukan groundbreaking pada data center tier 3 & 4, yang diperkirakan akan berjalan di pertengahan tahun 2021, untuk tahap pertamanya. Telkom juga terus melakukan pembangunan infrastruktur telekomunikasi untuk dapat memuaskan para pelanggannya. Target pada akhir Juni, fiber-based backbone sudah dapat menjangkau 165,850 Km dengan jumlah Base Transceiver Station (BTS) Telkomsel dapat mencapai 228.066 unit.
Untuk bisnis digital tercatat semakin berkembang dari tahun kemarin dengan peningkatan pendapatan hingga 12% YoY dan telah berkontribusi sebesar 7,6% terhadap total pendapatan Perseroan. Hal ini didapati dengan adanya layanan B2C dan digital platform. Lalu, terdapat pendapatan video OTT yang meningkat hingga 16% dan menjadi kontributor terbesar pendapatan bisnis digital yang meliputi Internet of Things (IoT) & Machine to Machine (M2M). Agar dapat meningkatkan secara maksimal pendapatan bisnis digital, Telkom menyediakan inisiatif digital berupa beragam produk dan solusi digital. Pada akhir Juni 2020, perusahaan Telkom sudah mengelola sekitar 152 produk digital aktif, yang meliputi Amoeba, Indigo dan Tribe.
Inisiatif digital yang lainnya yaitu pembentukan MDI Ventures pada tahun 2015 dan telah beroperasi penuh pada tahun 2016. MDI merupakan inisiatif modal ventura oleh perusahaan Telkom, yang menyediakan modal tahap awal (seed capital) sampai modal untuk pertumbuhan (growth capital) bagi berbagai perusahaan startup skala kecil dan menengah di Asia Tenggara ataupun Global. MDI sendiri sudah berinvestasi di 43 startup dari 12 negara.
Dengan adanya pandemi Covid-19, mengharuskan Telkom untuk dapat mempercepat transformasi menjadi perusahaan telekomunikasi digital. Pandemi ini juga membuat Telkom mendapatkan ruang dalam melakukan percepatan transformasi. Telkom juga memanfaatkan peluang tersebut dengan menghadirkan layanan digital yang didukung oleh digital connectivity dan digital platform yang kuat. Telkom pun terus melakukan pembangunan infrastruktur dengan anggaran yang berasal dari modal perusahaan.
"Selain itu, adanya pandemi mengharuskan Telkom untuk melakukan tiga hal, yaitu mempercepat proses transformasi, meminimalisasi dampak pandemi terhadap bisnis serta mengakselerasi bisnis platform dan layanan digital, sehingga ke depannya Telkom tetap dapat bertahan dengan memberikan kinerja yang semakin sehat dan profitable," jelas Heri.